About Me

Foto Saya
IMAGE KUPANG
Lihat profil lengkapku

Rabu, 28 September 2011

Makna Relasi yang Sehat

Ada tiga pengembara singgah di sebuah kota. Warga kota itu tak pernah bergembira, sebab mereka hidup egois. Mereka mengerjakan segala sesuatu sendiri dan untuk dirinya sendiri. Mereka juga suka mencurigai semua orang. Termasuk kepada tiga pengembara kelaparan yang duduk di tengah alun-alun kota mereka. Tiga pengembara itu membuat api, lalu merebus sebuah batu. “Apa yang kaubuat?” Tanya seorang anak yang lewat. “Kami membuat sup batu yang sangat enak,” kata si pengembara, “tetapi akan jauh lebih enak jika ditambah sesiung kecil bawang,” lanjutnya. Anak itu pun berlari dan mengambilkan bawang. Orang-orang kota itu mulai penasaran. Mereka mengintip dan menengok satu persatu. “Sup ini akan jauh lebih enak jika ditambah wortel dan tomat. Seiris kecil daging juga membuat rasanya jauh lebih baik.” Didorong rasa ingin tahu yang kuat, mereka membawakan satu persatu bahan yang disebut para pengembara. Alhasil, jadilah sup yang enak (tentu setelah batunya dibuang) dan penduduk kota mulai menikmatinya. Untuk pertama kalinya penduduk kota itu meniadakan rasa curiga dan mengalami indahnya hidup berbagi dalam kebersamaan. Pemazmur menyebutkan betapa baiknya apabila kita hidup bersama dengan rukun. Tidak cuma berarti tinggal bersamasama, tetapi saling menerima dan saling berbagi dalam kasih. Hidup rukun tanpa prasangka, yang menghalangi interaksi dengan sesama. Hidup harmonis ini bukan saja mendatangkan kebahagiaan bagi kita, melainkan juga bagi Allah. Seperti kata pemazmur 133, “… sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat ... KESATUAN DAN KEBERSAMAAN Sebagian besar dari orang Kristen ingin rukun dengan orang di sekitar kita, keluarga kita, teman, tetangga, sesama pekerja dan sesama orang percaya. Kita ingin ada perasaan yang baik di antara kita, menikmati rasa kesatuan dan kebersamaan. Apakah Anda tahu bahwa Tuhan ingin hal sama bagi kita? Itu dinyatakan Paulus dalam surat untuk Efesus. Dalam 3 pasal pertama dia menunjukkan bagaimana Tuhan mengasihi kita dan apa yang telah Dia lakukan bagi kita, terutama bagaimana Dia menyatukan kita dalam satu tubuh. Kemudian Paulus berkata, “...Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera...” (Efesus 4:1-6) Apakah Anda menangkap maksudnya? Adanya suatu kesatuan dalam iman Kristen yang sekarang bisa dinyatakan dalam hubungan kita dengan sesama. Kita bisa rukun dengan sesama dalam kasih dan damai, dan menikmati kebersamaan karena kita satu dalam Kristus. KEHIDUPAN KRISTEN YANG SEHAT Kehidupan Kristen yang sehat berkaitan dengan relasi, baik relasi dengan Allah maupun dengan sesama. Relasi yang baik dengan Allah merupakan sumber kuasa di dalam menjalani relasi dengan sesama. Tanpa relasi yang baik dengan Allah, relasi kita dengan sesama akan diwarnai oleh kompetisi (persaingan) untuk menjadi lebih unggul dalam hal kekayaan, kekuasaan, kepopuleran, dan sebagainya. Sebaliknya, relasi yang sehat dengan Allah akan membuat kita memperjuangkan tujuan Allah melalui kehidupan kita, sehingga relasi kita dengan sesama akan diwarnai oleh kasih, pengertian, dan sikap yang membangun. Sumber :GKPB .NET

0 komentar:

Twitter

Time Kupang City

IMAGEKUPANG. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Follow Us With Facebook

Silakan Follow ya

Pengikut

 

Postingan Populer

Copyright© 2011-2012 IMAGE KUPANG | Template Blogger Designer by : Jacky ' |
Template Name | IMAGE KUPANG : Version 0.1 | Nyonk Ambon