About Me

Foto Saya
IMAGE KUPANG
Lihat profil lengkapku

Sabtu, 10 September 2011

Mawar Untuk Ibu

Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bungan yang akan dipaketkan pada sang Ibu yang tinggal sejauuh 250 Km darinya. Begitu keluar dari mobilnya ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoal jalan sambil menangis tersendu-sendu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, “ saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya, tapi saya cuma punya uang lima ratus saja sedangkan harga mawar itu seribu. Pria itu tersentum dan berkata, “ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kamu mau.” Kemudian membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya. Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya. “Ya tentu saja. Maukah anda mengantakan ke tempat ibu saya ?” Kemudian mereka berdia menuju ke tempat yang ditunjukan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu, bergegaslah, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karanan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaranya sejauh 250 km dan menuju rumahnya ibunya. Sumber :http://www.gkpb.net/

Kuasa kata-kata

Suatu hari, Michael yang berumur 3 tahun berharap mendapatkan seorang adik perempuan. Maka ketika bayi di dalam kandungan ibunya dinyatakan perempuan, anak kecil itu sangat gembira. Setiap hari, ia akan mengelus perut ibunya dan menyanyi untuk adik perempuannya, "You are my sunshine, You are my sunshine, You make me happy, when stars are grey…" Namun ketika bayi tersebut dilahirkan, terjadi komplikasi. Bayi tersebut berada dalam kondisi kritis. Michael kecil menunggu di rumah, menerka-nerka mengapa ibu dan adik bayinya belum juga tiba di rumah. Beberapa hari kemudian, dokter memberitahu ibunya bahwa bayinya mungkin tidak akan bertahan lama. Ibunya memutuskan untuk membawa Michael ke ruang ICU dan melihat adik bayi perempuannya sebelum ia meninggal. Ibunya tahu hal itu melanggar aturan ICU, tapi ia tahu ia harus melakukannya. Ia membawa masuk Michael kecil dan membiarkannya berdiri di samping adik bayinya yang kondisinya memprihatinkan. Saat itulah Kepala Perawat melihat Michael dan berteriak, “Anak-anak dilarang masuk ke sini!” Tapi sebelum mereka mendorongnya keluar ruangan itu, Michael kecil bernyanyi untuk adik bayinya," You are my sunshine, You are my sunshine. You make me happy, when stars are grey, You never know dear, how much I love you, please don’t take my sunshine away…"
Dengan segera, bayi itu menjadi tenang. Detak jantungnya, yang luar biasa cepat, melambat. Kepala Perawat memperhatikan apa yang terjadi dan berkata, “Anak kecil, apapun yang kau lakukan, lakukanlah terus. Sesuatu sedang terjadi pada bayi itu!” Michael terus menyanyi bagi adiknya. Dan setiap hari, ia bertambah baik. Hingga ia sembuh total. Karena Michael kecil menggunakan kata-kata penghargaan untuk memberkati adik perempuannya. Teman, Anda juga dapat menyembuhkan orang lain. Anda memiliki kuasa Tuhan dalam lidah Anda. Gunakan kata-kata Anda untuk memberkati orang lain. Semoga impian Anda menjadi kenyataan. Sumber :http://www.gkpb.net/

Ombak besar dan Kecil

Alkisah, di tengah samudra yang maha luas, tampaklah ombak besar sedang bergulung-gulung dengan suaranya yang menggelegar, tampak bersuka ria menikmati kedasyatan kekuatannya, seakan-akan menyatakan keberadaan dirinya yang besar dan gagah perkasa. Sementara itu, jauh di belakang gelombang ombak besar, tampak sang ombak kecil bersusah payah mengikuti. Ia terlihat lemah, tertatih-tatih, tak berdaya, dan jauh tersisih di belakang. Akhirnya, ombak kecil hanya bisa menyerah dan mengekor ke mana pun ombak besar pergi. Tetapi, di benaknya selalu muncul pertanyaan,mengapa dirinya begitu lebih lemah dan tak berdaya? Suatu kali, ombak kecil bermaksud mengadu kepada ombak besar. Sambil tertaih-tatih ombak kecil berteriak: “Hai ombak besar. Tunggu!” Sayup-sayup suara ombak kecil didengar juga oleh ombak besar. Lalu sang ombak besar sedikit memperlambat gerakannya dan berputar-putar mendekati arah datangnya suara. “Ada apa sahabat?” Jawab ombak besar dengan suara menggelegar hebat. “Aih.pelankan suaramu. Dengarlah, mengapa engkau bisa begitu besar? Begitu kuat, gagah, dan perkasa? Sementara diriku. ah. begitu kecil, lemah dan tak berdaya. Apa sesungguhnya yang membuat kita begitu berbeda, wahai ombak besar?” Ombak besar pun menjawab, “Sahabatku, kamu menganggap dirimu sendiri kecil dan tidak berdaya, sementara kamu menganggap aku begitu hebat dan luar biasa, anggapanmu itu muncul karena kamu belum sadar dan belum mengerti jati dirimu yang sebenarnya, hakikat dirimu snediri”. “Jati diri? Hakikat diri? Kalau jati diriku bukan ombak kecil, lalu aku ini apa?” Tanya ombak kecil, “Tolong jelaskan, aku semakin bingung dan tidak mengerti.” Ombak besar meneruskan, “Memang di antara kita terasa berbeda tetapi sebenarnya jati diri kita adalah sama, kamu bukan ombak kecil, aku pun juga bukan ombak besar. Ombak besar dan ombak kecil adalah sifat kita yang sementara. Jati diri kita yang sejati sama, kita adalah air. Bila kamu menyadari bahwa kita sama-sama air, maka kamu tidak akan menderita lagi, kamu adalah air, setiap waktu kamu bisa menikmati menjadi ombak besar seperti aku, kuat gagah dan perkasa.” Mendengar kata-kata bijak sang ombak besar, mendadak timbul kesadaran dalam diri ombak kecil. “Ya, benar, aku bukan ombak kecil. Jati diriku adalah air, tidak perlu aku berkecil hati dan menderita.” Dan, sejak saat itu, si ombak kecil pun menyadari dan menemukan potensi dirinya yang maha dasyat. Dengan ketekunan dan keuletannya, ia berhasil menemukan cara-cara untuk menjadikan dirinya semakin besar, kuat, dan perkasa, sebagaimana sahabatnya yang dulu dianggapnya besar. Akhirnya, mereka hidup bersama dalam keharmonisan alam. Ada kalanya yang satu lebih besar dan yang lain kecil. Kadang yang satu lebih kuat dan yang lain lemah. Begitulah, mereka menikmati siklus kehidupan dengan penuh hikmat dan kesadaran. Sumber : http://www.gkpb.net

Kamis, 08 September 2011

Generasi Yosua

Kepemimpinan dari Musa kepada Yosua1. Suam2 tidak panas dan tidak dingin hubungannya dengan Tuhan.
2. Puas dengan keadaannya sendiri baik apa yang sudah dicapai maupun di masa depan.
3. Lesu terhadap kebenaran Firman Tuhan.



Generasi Yosua adalah generasi pertama yang dibawa oleh Musa keluar dari Mesir. Generasi yang suka menggerutu, dan dididik oleh Tuhan selama 40 tahun di padang gurun.
Selama bangsa ini dalam pimpinan Yosua, mereka mengalami kesuksesan dan kemenangan, karena Yosua seorang pemimpin atau figure yang mentaati firman Tuhan.

Yosua adalah satu tokoh yang terkenal di dalam Perjanjian Lama, ia adalah seorang prajurit, pemimpin yang berkarisma, serta seorang administrator. Yosua adalah orang yang dipenuhi Roh Kudus, dia telah ditugaskan sebagai pengganti Musa.
Yosua memiliki arti "Tuhan menyelamatkan" Yosua adalah lambang (atau wakil) Yesus Kristus ketika menuntun umat Allah memasuki tanah perjanjian dan menuju kemenangan atas musuh2 mereka.

Karakter Yosua
1. Yosua adalah pelayan Musa yang memiliki hati hamba (Kel 24:13, Bil 11:28, Yos1:1)
Yosua pergi bersama Musa ke atas gunung ketika Musa menerima Hukum Allah. Yosua memiliki hati hamba dan rendah hati melayani Musa. Allah selalu mempromosikan orang2 yang memiliki hati hamba.

2. Yosua terdidik dalam peperangan (rohani) memimpin bangsa Israel melawan bangsa Amalek (Kel 17)
Yosua memimpin bangsa Israel berperang melawan Amalek (yang menggambarkan perbuatan2 kedagingan). Perintah Tuhan kepada Yosua adalah bangkit dan bersiap-siap. Bersiap artinya bergerak dan pindah dari Sitim (hidup dalam kedagingan) menuju
Sungai Yordan (hidup di alam roh, yaitu berdoa). Hanya melalui doa, kita bisa mematikan daging kita dan membawa kita masuk ke dalam alam roh dan hadirat Tuhan dan mencari wajah-Nya.

3. Yosua adalah orang yang lebih penting menyenangkan Allah daripada menyenangkan orang (Bil 14:6,10)
Yosua adalah salah seorang dari kedua belas pengintai yang telah melihat tanah perjanjian. Yosua dan Kaleb adalah dua orang dari dua belas pengintai yang membawa laporan yang baik dari Tanah perjanjian.
Kesepuluh pengintai lainnya malah menimbulkan ketakutan dan ketidakpercayaan dalam diri umat tersebut sehingga mereka menolak tanah perjanjian dan tidak masuk ke dalam maksud2 Allah (Bil 13:31-33)
Yosua hampir dirajam karena berdiri mempertahankan apa yang benar (Bil 14:10)

4. Yosua penuh dengan iman (Bil 14:6-8)
Dengan memegang janji Tuhan ini,Yosua beriman :
Ia akan memimpin 2 juta orang mnyberangi sungai Yordan, dan Tuhan membuat air sungai Yordan kering.
Ia memimpin orang Israel mengelilingi tembok Yerikho dan tembok itu rubuh.
Ia memerintahkan matahari berhenti di atas Gibeon dan bulan di atas Ayalon (Yos 10:12)
Ia menyerang orang Kanaan di dekat mata air Meron dan Tuhan menyerahkan musuh2 ke dalam tangan mereka (Yos 11:6-11)

Kuncinya : Yosua memegang dan percaya kepada janji Tuhan. Hidup sesuai firman Tuhan. Akibatnya bangsa itu beribadah kepada Tuhan sepanjang zaman Yosua dan sepanjang hidup para tua2 yang hidup lebih lama dari Yosua (Hak 2:8)

5. Yosua penuh dengan Roh Allah (Bil 27:18) dan sepenuhnya mengikuti Tuhan (Bil 32:12)
6. Yosua merenungkan Firman Allah setiap hari dan mentaati perintah perintah-Nya (Yos 1:8)
Sepanjang hdupnya Yosua melakukan seperti yang Tuhan perintahkan dalam janji-Nya dan Tuhan menghargai ketaatannya.

Karakter Yosua muda :
1. Yosua hanya menyatakan hal yang benar dengan ketaatan melakukan hal-hal kecil.
2. Tidak membiarkan kepercayaannya goyah karena ancaman orang lain sekalipun harus mati karenanya.
3. Yosua akan tetap berdiri di antara yang benar sekalipun mungkin minoritas.
4. Hormat pada otoritas di atasnya.

Syndrom generasi setelah Yosua adalah sebagai berikut :

Strategi Allah supaya syndrom seperti ini tidak terjadi pada generasi setelah Yosua :
Tuhan tidak membiarkan generasi ini hidup dalam kenyamanan. Oleh sebab itu, ketika kita bertobat Tuhan tidak pernah mencabut kelemahan kita atau kedagingan kita.
Banyak kesulitan, masalah, yang harus kita hadapi dalam hidup bahkan banyak kebutuhan yang harus kita penuhi. Tuhan memakai kelemahan, masalah dan kesulitan yang terjadi di dalam hidup kita dengan tujuan untuk melatih kita dalam peperangan rohani, Ia menentang kelesuan dan Ia mengajar kita untuk selalu percaya kepada-Nya.
Kegagalan dan krisis menjadi pelajaran bagi kita, dimana Tuhan menunjukkan cara berperang dan percaya kepada-Nya.

Sumber: Buletin Doa Edisi 126

Rabu, 07 September 2011

I Share - Paulus dan Linda Rahardjo

Semangat Berkurban untuk Menggapai Impian
Oleh : Paulus dan Linda Rahardjo




Mewarisi semangat untuk bemimpi

Saya mulanya tidak sepaham dengan Linda, ketika dia punya ide untuk menciptakan kesempatan untuk anak-anak kami bersekolah tinggi di luar negeri. Saya baru bisa menerima ketika saya tahu bahwa Linda mewarisi semangat ibunya. Keluarganya bukan termasuk orang kaya, terutama ketika bisnis mereka kandas karena digelapkan oleh orang-orang yang berhati jahat. Satu masa kelam dalam sejarah hidup keluarga ini ketika mereka hanya mampu untuk belikan Linda dua helai rok yg dipakai bergantian selama setahun, merah muda dan ungu. Makanan mereka sederhana, bubur putih kadang-kadang dengan potongan telur asin. Ibu tidak selalu dapat lauk sekalipun sederhana itu. Tetapi dalam keadaan "miskin" secara fisik, mereka "kaya" dalam harapan. Mereka punya mimpi besar untuk menyekolahkan anak-anak di luar negeri.

Keluarga ini adalah keluarga yang selalu berpandangan positif. Impian merka memicu kerja keras. Impian itu membuat mereka tidak merasa pahit dengan kondisi sesaat, karena mereka tahu akan ada hari yang lebih baik. Anak-anak mereka hidup tanpa merasa bahwa mereka miskin. Ayah dan ibunya tidak pernah mengatakan mereka miskin. Ketika anak-anak punya kebutuhan, mereka mengatakan, "Sabar, akan kami usahakan."


Mimpi, kurban dan usaha

Sejak pertengahan tahun-tahun 1960an, ibu mulai menabung dalam mata uang dolar Amerika. Kebiasaan yang jarang terdengar di masa itu, karena menyimpan rupiah dan dolar sama saja karena nilai kursnya dipatok oleh pemerintah dan nilainya sama terus. Kalau begitu mengapa mereka menabung dalam mata uang dolar Amerika? Karena mereka sedang mendaki mimpi masa depan. Angin keberuntungan menghembusi keluarga ini. Sistem moneter di Indonesia berubah. Nilai dolar melonjak lepas dari kendali Pemerintah. Hal ini melonjakan bisnis mereka. Dan akhirnya upaya mereka mewujudkan impian keluarga. Tiga orang anak berhasil disekolahkan di luar negeri. Tentu ada saja orang atau keluarga yang membantu mereka mewujutkan mimpi ini. Dan untuk itu mereka sangat berterima kasih.

Ketika saya menikahi Linda, saya juga menikahi semangat ini. Perlu waktu bagi saya untuk ikut dalam mimpinya. Linda tidak pedulikan kondisi ini. Dia mulai berkurban, menabung, berkurban lagi. Linda juga sangat efektif mengomunikasikan visi ini kepada anak-anak kami. Anak-anak belajar hidup terbatas untuk masa depan. Kami tidur tanpa pendingin ruangan. Kalau kepanasan, tidak perlu mengeluh, mandi saja. Jadi tidak jarang saya mendengar suara deburan air di kamar mandi pada jam sepuluh malam, karena anak-anak mendinginkan badan sebelum tidur.

Untuk hiburan, kami tidak ke mall, tetapi mencari tempat hiburan yang tidak harus membayar. Karena saya bekerja paruh waktu untuk Surabaya International School, maka kami memanfaatkannya dengan membawa mereka ke kompleks sekolah untuk bermain dalam taman bermain sekolah di luar jam-jam sekolah.

Tommy jalan kaki ke sekolah di masa SMP. Kris memilih naik kendaraan umum. Kalau bisa Linda akan minta salah satu karyawan toko komputernya untuk mengantar dan menjemput mereka dengan sepeda motor. Dan dia sendiri tidak segan-segan naik kendaraan umum bila dibutuhkan. Untuk impian keluarga, seluruh keluarga mau berkurban.

Menabung dan menabung lagi. Karena kami sedang mengejar impian. Ketika saya mulai diundang mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah atau mengajar di luar negeri ada saja sponsor yang membayari biaya perjalanan dan akomodasi hotelnya. Saya sering mengajak Linda untuk pergi bersama saya. Tapi dia tidak pernah mau. Biayanya ada, tapi prioritasnya tidak di sana. Jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk biaya fiskal dan tiket pesawat udara serta uang saku, langsung “dibekukan” sebagai tabungan. Tidak dapat “dikeluarkan” lagi.

Sejak pulang dari Canada tahun 1984, Linda menepati janjinya pada keluarga dan diri sendiri, dia tidak mau mengeluarkan uang "besar" (maupun uang "kecil") sebelum cita-citanya tercapai. Selama 23 tahun dia "duduk manis di rumah" – berhemat dan tidak mau keluar negeri. Hanya satu kali kami sekeluarga pergi ke Singapore khusus untuk melatih kedua anak kami untuk hidup mandiri di luar negeri. Mereka perlu belajar bagaimana mengurus surat-surat yang terkait dengan perjalanan lintas negara. Mereka perlu dilatih dalam melakoni tatacara travel antar negara dengan pesawat terbang, terutama karena kami tahu bahwa kami tidak punya anggaran untuk mengantarkan mereka ke tempat sekolahnya di luar negeri nanti. Kepergian kali ini dihitung sebagai upaya penghematan untuk masa depan.


Impian yang direspons TUHAN


Disiplin keuangan ini akhirnya mengasilkan buah. Pada tanggal 17 Agustus 2007, Tommy memegang tiket untuk ke Toronto lewat Juanda International Airport. Dia akan belajar “Creative Advertising” di sebuah program Diploma di “college” negeri di Toronto. Seputar tanggal itu saya mendapat undangan untuk travel gratis ke Phuket, Thailand, untuk menghadiri pertemuan ilmiah. Sekali lagi saya mengajak Linda dan Kris untuk berlibur. Kali ini Linda menimbang untuk ikut. Tapi ada satu masalah. Bagaimana kalau tanggal berangkatnya sebelum tanggal berangkat Tommy? Berarti Tommy akan berangkat dari rumah ke airport sendirian, karena kami semua mendahuluinya pergi. Tidak mungkin kan? Tapi oleh anugerah Tuhan jadwal perjalanan dapat diatur sempurna. Kami bisa berangkat ke luar negeri pada tanggal yang sama dengan keberangkatan Tommy. Hanya jamnya yang berbeda. Tommy terjadwal untuk lepas landas jam delapan pagi dengan Cathay Pasific, sedangkan kami dua jam setelahnya dengan Garuda. Dengan demikian kami bisa masuk ke ruang keberangkatan luar negeri bersama-sama. Kami bisa membimbing Tommy untuk mengisi fomulir keimigrasian, mengurus urusan pembebasan biaya fiskal, dan membayar airport tax serta check in di konter Cathay Pasific.

Tapi semua terjadi bukan tanpa masalah. Koper bekas pakai yang menjadi andalan Tommy untuk membawa barang kebutuhannya, tiba-tiba terbuka dan tidak dapat dikunci lagi. Rusak! Tommy tampak sangat pucat karena kejadian yang tak terduga ini. Belum lagi perasaannya yang bercampur antara sedih dan tegang karena hidupnya tidak akan sama lagi. Sangat beruntung kami ada untuk membantunya. Paling tidak kami lebih berpengalaman menghadapi kecelakaan hidup. Saya bawa koper itu ke tempat “mengikat” koper khusus untuk penumpang Garuda- walaupun Tommy tidak “naik” Garuda, tapi kami adalah penunpang Garuda. Setelah terikat dari luar, kami membawa koper tersebut untuk dibungkus plastik dengan membayar beberapa ribu Rupiah. Beres.

Kepergian kami ke Phuket sedikit menghibur kami bertiga, terutama karena sekali lagi kami tahu TUHAN sudah mengatur semuanya untuk kebaikan kami. Semangat kami berkurban untuk menggapai impian direspons TUHAN. DIA tidak pernah meninggalkan kami.

Anak Panah Berpijar Laksana Bintang


Suatu hari, saya dan tiga rekan guru kelas 4 sedang berdoa rutin seperti yang kami adakan setiap hari Jumat. Sebelum berdoa, kami sempat berbincang sebentar dan timbullah topik yang langsung menjadi bahan pembicaraan. Kami membicarakan tentang pengaruh kemajuan zaman sekarang bagi anak-anak, khususnya mereka yang masih labil dan belum bisa mengambil sikap yang benar ketika diberikan pilihan dalam hidupnya.

Sebagai orangtua kita tidak bisa mendampingi anak-anak kita untuk seterusnya selama 24 jam, di mana pun dia berada. Namun, kita bisa memberikan “bekal” yang berharga untuk mendampingi mereka seumur hidupnya. Bekal ini tidak akan habis dengan bertambahnya usia mereka dan tidak akan terkikis dengan kemajuan zaman.

Anak-anak di zaman sekarang dikelilingi oleh kemajuan teknologi baik transportasi maupun komunikasi. Orang bisa dengan mudah mengakses semua informasi dari seluruh dunia dalam hitungan detik lewat internet. Kita bisa sangat mudah mencapai atau berada di tempat lain dengan adanya pesawat terbang.
Semua kemajuan teknologi yang mewarnai perkembangan zaman sekarang bisa memberikan dampak positif dan negatif dalam hidup manusia. Untuk dampak positifnya saya tidak perlu membahas di sini. Tapi untuk dampak negatifnya kita harus waspada dan mencegah supaya hal tersebut tidak membuat anak-anak kita terpengaruh.

Sebagai orangtua, kita diumpamakan seorang pemanah yang sedang siap menembakkan anak panah yang sudah terpasang di busur. Setiap anak panah yang meluncur, akan bisa melesat dengan kencang dan tepat mengenai sasaran ketika anak panah tersebut sudah diasah dan diproses dengan begitu rupa.

Begitu juga dengan setiap anak kita. Ketika dia masih kecil dan berkembang dalam kandungan, kita masih bisa “memegang” dan selalu bersama dengan dia dalam 24 jam. Ketika dia lahir dan menjadi seorang bayi, kitapun masih bisa mengawasinya. Namun, ketika dia mulai berkembang menjadi seorang anak, mulai bersekolah dan mengenal “dunia luar”, kita tidak akan bisa lagi dengan maksimal “memegang”dia. Banyak pengaruh dari luar yang dia terima dan kita tidak bisa mencegah dia untuk mendengar, melihat, dan merasakan keadaan lingkungan di sekitarnya

Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua ?

Bersyukur kita memiliki Tuhan Yesus yang selalu bersama dengan anak-anak kita untuk selamanya. Bapak/Ibu, alangkah indahnya bila kita melihat anak-anak kita bisa memilih pilihan yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan, meskipun dia dihadapkan pada pilihan pergaulan yang sulit, dan tidak bersama dengan orangtuanya. Semua ini bisa terjadi apabila anak-anak kita memiliki hati yang takut akan Tuhan.

Ketika mulai dari dalam kandungan kita terus mendoakan dan memberkati dia supaya kelak dia memiliki roh takut akan Tuhan. Ketika dia lahir kita ajarkan terus untuk mempratikkannya, misalnya ketika dia berbuat salah, kita ajarkan untuk mengakui kesalahannya. Jujur, dengan bercerita berbagi pengalamannya ketika kita tidak bersama dengan dia, dll.

Bapak/Ibu, “Seperti anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda” (Mazmur 127 : 4). Ayat firman Tuhan tersebut bisa menjadi dasar bagi orangtua untuk mendidik anak-anak. Penting sekali sebagai orangtua, kita tidak hanya menyiapkan pendidikan secara akademik saja, namun akan sangat indah ketika kita juga membekali mereka dengan roh yang takut akan Tuhan dan pedoman firman Tuhan. Supaya, ketika saatnya tiba, kita “meluncurkan” anak-anak kita ke dunia luar, mereka bisa menyikapi setiap pergaulan yang ada dan menentukan pilihan yang tepat yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Karena kita tidak bisa selamanya bersama mereka, tetapi ada Tuhan Yesus yang selalu menyertai mereka. Hanya Tuhan Yesus yang bisa melihat dan mengerti setiap isi hati mereka. Ketika Tuhan Yesus melihat ada keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Allah akan mengingatkan anak-anak kita lewat suara Roh Kudus dalam hati, sehingga anak-anak bisa mengetahui dan “membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2b).

Bila hal itu belum kita lakukan, jangan menyerah, mulailah dari sekarang karena tidak ada kata terlambat bila kita ingin berubah lebih baik. Dan bagi Bapak/Ibu yang sudah melakukannya, teruslah melakukannya sampai Bapak/Ibu bisa melihat anak-anak menjadi seperti bintang yang bercahaya dan menyinari lingkungan sekitar mereka. Mereka bisa tampil beda dan hidup benar karena mereka memiliki roh takut akan Tuhan. Mereka juga bisa memberikan pengaruh yang baik serta benar di tengah-tengah lingkungan yang jauh dari kehendak Tuhan.

Bapak/Ibu semuanya, selamat berjuang menjadi pencetak bintang-bintang yang akan bersinar di tengah-tengah gelapnya dunia sekarang ini. Jangan menyerah karena Tuhan Yesus menyertai kita. Imanuel. Tuhan Yesus memberkati.

(Ma’am Vena, seorang guru dari SD Kristen Masa Depan Cerah Surabaya)

Kejujuran tidak pernah merugikan

Seorang pengusaha sukses mau mencari seseorang

yang dapat dipercayai untuk mengambil alih bisnisnya karena usianya yang semakin tua. Ia memutuskan untuk tidak menyerahkan perusahaannya kepada anak-anaknya maupun para direktur di perusahaan. Ia mau melakukan sesuatu yang berbeda.

Ia memanggil semua eksekutif muda di perusahaannya dan berkata, "Sudah tiba waktunya untuk saya mengundurkan diri dan memilih seorang pengganti dari antara kalian." Para eksekutif muda itu terkejut tapi bos mereka melanjutkan. "Saya akan memberikan setiap dari Anda satu benih hari ini - benih yang sangat spesial. Saya mau Anda menanam benih ini, menyiramnya dan datang kembali kepada saya satu tahun dari hari ini dengan membawa tumbuhan yang bertumbuh dari benih yang akan saya berikan ini. Saya akan menilai tumbuhan yang Anda bawakan, dan dari itu saya akan memilih orang yang akan menggantikan saya." Salah seorang dari bawahannya, Jim juga termasuk yang diberikan benih dan sama seperti yang lainnya, ia pulang dan dengan penuh semangat memberitahu istrinya seluruh kisah itu. Istrinya membantunya mencari pot, tanah dan pupuk dan Jim menanam benih itu. Setiap hari tanpa gagal, ia akan menyiramnya dan memerhatikan apakah benih itu sudah bertumbuh.

Setelah sekitar tiga minggu, teman-temannya yang lain mulai bercerita tentang benih-benih mereka yang sudah bertunas dan semakin membesar. Jim terus mengecek benihnya tetapi sama sekali tidak ada perubahan. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu, tetapi masih saja tidak terjadi apa-apa. Setiap hari, teman-teman yang lain berbicara tentang perkembangan tanaman mereka, tetapi Jim tidak mempunyai sesuatu untuk dibicarakan. Ia merasa seperti seorang pecundang.

Enam bulan sudah berlalu dan masih tidak ada tanda-tanda kehidupan di pot. Jim tahu ia telah membunuh benih itu. Semua yang lain sudah mempunyai pohon dan tumbuh-tumbuhan yang besar, tetapi ia tidak mempunyai apa-apa. Jim tidak berkata apa-apa kepada teman-temannya. Tetapi ia tetap setia menyiram dan memberi pupuk kepada benih itu. Ia begitu menginginkan benih itu untuk bertumbuh.

Akhirnya satu tahun sudah berlalu dan semua eksekutif perusahaan itu membawa tanaman mereka untuk diperlihatkan kepada bos mereka. Jim memberitahu istrinya bahwa ia tidak akan membawa potnya yang sama sekali tidak ada tanda kehidupan. Tetapi istrinya memintanya untuk bersikap jujur tentang apa yang telah terjadi. Jim tahu hari itu akan menjadi detik-detik yang paling memalukan dalam hidupnya, namun di sisi lain ia juga tahu bahwa apa yang dikatakan istrinya itu benar. Ia membawa potnya yang kosong dan masuk ke ruang rapat. Saat ia masuk ke ruangan ia begitu ditakjubkan melihat pelbagai tanaman yang dibawa oleh teman-temannya yang lain. Semuanya kelihatan begitu indah - dalam semua bentuk dan ukuran. Melihat potnya beberapa dari koleganya ketawa, dan beberapa mengasihani dia! Apabila bosnya tiba, ia memandang ke seluruh ruangan dan menyapa semua pegawainya. Jim berusaha untuk menyembunyikan dirinya di belakang koleganya .

"Wah, begitu hebat tanaman, pohon dan tumbuh-tumbuhan yang telah kalian tanam," kata sang bos. "Hari ini salah satu dari kalian akan dilantik menjadi ketua pimpinan perusahaan ini!" Tiba-tiba sang bos melihat Jim di pojok ruangan bersama potnya yang kosong. Ia memerintahkan direktur keuangan untuk membawa Jim ke depan. Jim ketakutan. Ia membatin, "Bos pasti berpikir bahwa saya ini seorang pecundang! Mungkin ia akan memecat saya!" Saat sudah berada di depan, sang bos bertanya apa yang telah terjadi dengan benihnya. Jim dengan jujur menceritanya apa yang terjadi.

Bos lalu meminta semua orang duduk kecuali Jim. Ia memandang pada Jim dan mengumumkan kepada semua orang, "Inilah Pemimpin Perusahaan kita yang baru!" Jim nyaris tidak percaya. Ia tidak berhasil membuat benih itu bertumbuh. Bagaimana mungkin ia dinobatkan menjadi pemimpin baru perusahaan itu!

Lalu sang bos berkata, "Satu tahun yang lalu, saya memberikan setiap dari Anda satu benih. Saya menyuruh Anda menanam benih itu dan membawanya kembali kepada saya hari ini. Tetapi saya telah memberi Anda semua benih-benih yang telah saya masukkan ke dalam air mendidih; benih-benih itu mati - sama sekali tidak mungkin untuknya bertumbuh. Semua dari Anda kecuali Jim membawakan saya pohon-pohon, tanam-tanaman dan bunga-bunga. Di saat Anda melihat bahwa benih itu tidak bertumbuh, Anda telah menggantinya dengan benih yang lain. Hanya Jim yang merupakan satu-satunya orang yang memiliki keberanian dan kejujuran untuk membawakan satu pot berisi benih yang saya berikan. Dengan demikian, ia lah orang yang akan saya tunjuk menjadi pemimpin perusahaan ini!"

Jika Anda menanamkan kejujuran, Anda akan menuai kepercayaan.

Minggu, 04 September 2011

JIKA ORANG LAIN BISA, MAKA SAYA JUGA PASTI BISA



Kali ini saya ingin poskan buat sobat-sobatku Generasi Bintang Bangsa satu lagi teladan yang bisa Anda pelajari dari seorang muda, Adam Khoo. Ia sukses sebagai Eksekutif terkaya urutan ke 25 dari 40 orang terkaya di Singapura, seperti yang dimuat dalam The Executive, Power Up Issue.
Apakah perjalanan hidupnya mulus dan berprestasi di masa sekolah seperti si Alia Sabur sang profesor termuda di dunia, yang ketika kelas 3 SD tidak menginjak kelas 4 SD melainkan langssung mengalami ekselarasi loncat ke perguruan tinggi karena IQ yang sangking terlampau tingginya dan tak tertandingi itu? Tidak, sebaliknya Adam Khoo dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas 4 SD ia terpaksa pindah ke SD terburuk di Singapura.
Adam Khoo masuk SMP, hanya masuk ke SMP terburuk di Singapura, lagi-lagi ketika kenaikan kelas dapat peringkat 10 terburuk di SMP terburuk. Tetapi masa kelam dan suram yang dialami saat di bangku sekolah tidak membuat Adam menyerah pada keadaannya.

Diusia 13 tahun, Adam mengikuti suatu Program dari Ernst & Young. Ia belajar mengubah konsep berpikirnya. “JIKA ORG LAIN BISA, MAKA SAYA JUGA PASTI BISA.”
Semua orang bisa sukses adalah keyakinan yang benar. Sukses tidak ditentukan oleh jenis kelamin, warna kulit, pendidikan, usia, agama, ras, suku, orang tua, bangsa, lokasi, dan sebagainya. Sukses hanya ditentukan oleh tiga hal besar. Tiga hal yang sedang kita bahas ini. TUJUAN, KEYAKINAN dan AKSI.

Lebih lengkap Anda dapat membaca buku karyanya ‘Secrets of Building Multy-Million Dolar Businesses'.

Tangan yang lamban membuat miskin,
tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia,
sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.
Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan,
tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. (Amsal 10:4; 14:4; 21:5)

Contact Image:

Facebook : Image Kupang
Email : imagekupang00@gmail.com
Tweeter : Imagekupang1
Blogspot : http://image-kupang.blogspot.com/
Site : http://imagekupang.webs.com/


Bagi Anda Yang Ingin Mengirimkan saranya Dapat Menghubungi Di Contact Yang Telah Tersedia....


Tuhan Jesus Memberkati Anda

Dasar-Dasar Kekristenan (DK)



Price And Worship Impactors



Image Prayer








The Prayer Image Child

Image kupang




IMAGE ???
What's Is IMAGE
Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) merupakan sebuah gereja yang
dimulai oleh sekelompok anak-anak muda yang menangkap visi dari
Allah. Oleh anugerah Allah, GKPB mengalami perkembangan yang
sangat baik tetapi GKPB tetap tidak melupakan beban untuk melayani
anak-anak muda.
Melihat pentingnya melayani anak-anak muda maka pada tahun 1996
diadakan pertemuan di Bandung untuk membentuk komisi khusus bagi
anak-anak muda di dalam kepengurusan Majelis Pusat GKPB yang
selanjutnya dikenal dengan komisi PPM (Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa).
Pada tahun 2000, Komisi PPM mengadakan Konvensi Pemuda Nasional
GKPB pertama yang diberi nama Youth Impetus. Di dalam pertemuan
Youth Impetus inilah lahir sebuah visi untuk pelayanan anak-anak muda
GKPB yaitu Menjadi generasi penggerak dalam kebangunan
rohani, pembaharuan moral yang Alkitabiah, pembaharuan gereja
dan perintisan gereja.
Pada tahun 2001, pengurus Majelis Pusat GKPB mengadakan rapat di
Lembang. Salah satu topik yang dibahas pada saat rapat tersebut adalah
mengenai keberadaan pelayanan ank muda GKPB. Menurut pemikiran
para pengurus Majelis pusat GKPB, kegerakan pelayanan anak-muda
di Indonesia sangatlah diperlukan dan anak-anak muda GKPB harus
bisa menjadi pionir untuk mewujudkan kegerakan tersebut. Melalui
diskusi dan pembicaraan yang cukup intens maka salah satu hal yang
dianggap penting untuk mewujudkan hal tersebut adalah adanya
penyeragaman nama dan visi untuk pelayanan anak muda GKPB.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sejalan dengan perkembangan
gereja-gereja lokal GKPB, maka pelayanan anak-anak muda mulai
banyak bermunculan di dalam gereja-gereja lokal GKPB. Masing-masing
pelayanan anak Muda GKPB memiliki ciri khas dan metode yang
disesuaikan dengan konteks daerah dimana mereka berada. Selain itu,
masing-masing pelayanan anak muda GKPB di dalam jemaat lokal
memiliki nama dan visi yang berbeda-beda. Karena itu Pengurus Majelis
Pusat GKPB (MP-GKPB) meminta komisi PPM untuk melakukan
penjajakan agar penyeragaman nama dan visi di dalam tubuh pelayanan
anak muda GKPB dapat terwujud.
Setelah mendapat mandat dari pengurus MP-GKPB, maka komisi PPM
mulai mengadakan konsolidasi ke beberapa gereja lokal GKPB untuk
mendapatkan masukan tentang rencana penyeragaman nama dan visi
pelayanan anak muda GKPB. Respon dari masing-masing gereja lokal
berbeda-beda. Ada yang menyambut dengan antusias namun tidak sedikit
yang menolak dengan berbagai alasan serta menganggap semua itu belum
perlu dilakukan dan lebih baik tetap dalam keadaannya seperti saat itu.
Respon-respon dari gereja-gereja lokal tersebut disampaikan oleh komisi
PPM kepada MP-GKPB dan diputuskan agar rencana penyeragaman
nama dan visi ditunda terlebih dahulu sambil melihat perkembangan yang
ada.
Pada tahun 2002, para pengurus MP-GKPB mengadakan rapat dan
kembali menyinggung tentang realisasi penyeragaman nama dan visi
pelayanan anak muda. Mandat kembali diberikan kepada komisi PPM
untuk melakukan penjajakan penyeragaman nama dan visi pelananan
anak muda GKPB. Memang untuk melakukan perubahan tidaklah
mudah tetapi dengan anugerah Allah semuanya bisa berjalan.
Setelah melalui sosialisasi dan pendekatan yang berulang kali akhirnya
mulai ada keterbukaan dari berbagai pelayanananak muda di
gereja-gereja lokal GKPB mengenai penyeragaman nama dan visi.
Hal ini membuat komisi PPM bergerak cepat dengan melakukan
persiapan untuk dapat mempertemukan para pemimpin
pelayanan anak muda GKPB sehingga masalah penyeragaman nama
dan visi bisa diwujudkan. Karena itu komisi PPM mengambil
keputusan untuk mengadakan pertemuan khusus para pemimpin
pelayanan anak-anak muda GKPB di sela-sela acara konvensi
Pemuda Nasional: Youth Impetus III yang dilangsungkan di
Lembang dari tanggal 1-4 Juli 2003.
Setelah mengadakan pembicaraan dan diskusi yang hangat antar
pemimpin pelayanan anak muda maka mayoritas yang hadir di
dalam pertemuan tersebut sepakat tentang pentingnya dilakukan
penyeragaman nama dan visi. Mengenai penyeragaman visi, semua
yang hadir sepakat untuk menggunakan visi yang sudah ada yaitu
hasil Youth Impetus I. Sedangkan untuk nama, dilakukan
pengumpulan usulan-usulan nama pelayanan. Ada beberapa usulan
sehingga perlu dilakukan pemungutan suara dimana nama IMAGE
(Impacting All Generations) memperoleh suara terbanyak.
Akhirnya pada tanggal 3 Juli 2004, mayoritas para pemimpin
pelayanan anak muda yang berjumlah kira-kira 50 orang yang berasal
dari berbagai gereja lokal GKPB sepakat untuk melakukan
penyeragaman nama dan visi yaitu IMAGEdengan visinya: Menjadi
generasi penggerak dalam kebangunan rohani, pembaharuan
moral yang Alkitabiah, pembaharuan gereja dan perintisan
gereja.

Twitter

Time Kupang City

IMAGEKUPANG. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Follow Us With Facebook

Silakan Follow ya

Pengikut

 

Postingan Populer

Copyright© 2011-2012 IMAGE KUPANG | Template Blogger Designer by : Jacky ' |
Template Name | IMAGE KUPANG : Version 0.1 | Nyonk Ambon