Senin, 19 September 2011
Hidup Yang Menghasilkan Buah
“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu” Yoh 15:16
Begitu besar kasih yang Tuhan berikan bagi kita, sehingga kita dapat memperoleh anugerah keselamatan yang dari padaNya. Dia telah memilih kita sebagai umatNya untuk dapat masuk ke dalam kerajaan Sorga.
Tetapi itu tidak berarti bahwa tugas kita berhenti sampai di situ. Tuhan mau agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain, yaitu dengan menghasilkan buah. Buah yang tetap dan tidak akan hilang itu adalah buah Roh. “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu” (Gal 5:22-23)
Sama seperti buah dari sebuah pohon tidak dinikmati oleh pohon itu sendiri, tetapi dinikmati oleh orang banyak, demikian juga hidup kita. Tuhan inginkan agar hidup kita senantiasa dipenuhi dengan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetian, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Buah Roh yang muncul dari kehidupan kita akan menjadi berkat bagi banyak orang, sehingga orang lain akan merasakan betapa nikmatnya kasih, sukacita dan damai sejahtera yang daripada Allah.
Bagaimana agar hidup kita senantiasa menghasilkan buah Roh ?
1. Hidup di dalam Tuhan
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku” Yoh 15:4
Ranting yang menghasilkan buah adalah ranting yang masih menempel pada batangnya. Jika ranting sudah terlepas dari batangnya maka ia akan mati.
Demikian juga dengan hidup kita, kita harus senantiasa tinggal di dalam Dia. Kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan. Hanya dengan hidup di dalamNya kita bisa berbuah. Kasih, sukacita, kesabaran dan buah Roh lainnya tidak dapat kita buat-buat. Damai sejahtera tidak bisa didapatkan dari keindahan maupun kenikmatan dunia ini. Buah Roh datangnya hanya ketika hidup kita berjalan seturut dengan firmanNya.
2. Hidup dipimpin oleh Roh Kudus
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging” Gal 5:16
Keinginan Roh dan keinginan daging merupakan dua hal yang bertentangan dan tidak dapat disatukan (Gal 5:17). Keinginan daging jelas sekali dinyatakan pada Gal 5:19-21. Bila kita masih menuruti keinginan daging, maka hidup kita tidak akan menghasilkan buah.
Biarlah hidup kita senantiasa dalam pimpinan Roh Kudus. “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh” Gal 5:24
Miliki jam doa yang rutin setiap hari. Minta Roh Kudus menuntun langkah hidup kita sepanjang hari. Roh Kudus akan memampukan kita untuk dapat berjalan seturut dengan perintahNya, sehingga hidup kita dapat menghasilkan buah.
Hidup yang menghasilkan buah akan menghasilkan bibit-bibit baru bagi kerajaan Sorga. Begitu banyak manusia yang belum menikmati indahnya kasih Allah. Melalui hidup kita yang berbuahlah dapat mereka nikmati kasih Allah tersebut.
Ketika buah Roh muncul dalam kehidupan kita, hidup kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Dan tentunya berkat tersebut akan terus mengalir lagi bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)