JIKA ORANG LAIN BISA, MAKA SAYA JUGA PASTI BISA
Kali ini saya ingin poskan buat sobat-sobatku Generasi Bintang Bangsa satu lagi teladan yang bisa Anda pelajari dari seorang muda, Adam Khoo. Ia sukses sebagai Eksekutif terkaya urutan ke 25 dari 40 orang terkaya di Singapura, seperti yang dimuat dalam The Executive, Power Up Issue.
Apakah perjalanan hidupnya mulus dan berprestasi di masa sekolah seperti si Alia Sabur sang profesor termuda di dunia, yang ketika kelas 3 SD tidak menginjak kelas 4 SD melainkan langssung mengalami ekselarasi loncat ke perguruan tinggi karena IQ yang sangking terlampau tingginya dan tak tertandingi itu? Tidak, sebaliknya Adam Khoo dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas 4 SD ia terpaksa pindah ke SD terburuk di Singapura.
Adam Khoo masuk SMP, hanya masuk ke SMP terburuk di Singapura, lagi-lagi ketika kenaikan kelas dapat peringkat 10 terburuk di SMP terburuk. Tetapi masa kelam dan suram yang dialami saat di bangku sekolah tidak membuat Adam menyerah pada keadaannya.
Diusia 13 tahun, Adam mengikuti suatu Program dari Ernst & Young. Ia belajar mengubah konsep berpikirnya. “JIKA ORG LAIN BISA, MAKA SAYA JUGA PASTI BISA.”
Semua orang bisa sukses adalah keyakinan yang benar. Sukses tidak ditentukan oleh jenis kelamin, warna kulit, pendidikan, usia, agama, ras, suku, orang tua, bangsa, lokasi, dan sebagainya. Sukses hanya ditentukan oleh tiga hal besar. Tiga hal yang sedang kita bahas ini. TUJUAN, KEYAKINAN dan AKSI.
Lebih lengkap Anda dapat membaca buku karyanya ‘Secrets of Building Multy-Million Dolar Businesses'.
Tangan yang lamban membuat miskin,
tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.
Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia,
sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.
Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan,
tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan. (Amsal 10:4; 14:4; 21:5)