Senin, 26 September 2011
TUHAN Adalah Baik
“Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada -Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.”
Ratapan 3:25
Alan satu kelas yang paling saya sukai dipusat kebugaran tempat di mana saya berolah-raga adalah “Body Balance”. Kelas ini merupakan kombinasi dari gerakan-gerakan peregangan (stretching), keseimbangan (balancing), dan penguatan (strengthening).
Pada segmen keseimbangan, biasanya kita akan diarahkan untuk melakukan beberapa posisi yang membutuhkan konsentrasi dan keseimbangan. Misalnya “tree pose” (berdiri tegak dengan satu kaki), atau “aeroplane” (posisi seperti pesawat terbang), atau “star pose” (berdiri dengan satu kaki dengan posisi diagonal). Semuanya membutuhkan keseimbangan yang tinggi.
Tips yang selalu diingatkan oleh instruktur pada saat melakukan pose-pose tersebut adalah bahwa kami harus fokus kepada satu titik saja di hadapan kami. Dengan demikian maka kita akan dapat lebih mudah melakukan pose-pose tersebut dan bertahan, tanpa bergerak (moving) atau gemetaran (shaking). Dear Parents, bukankah dalam kehidupan ini kita juga membutuhkan keseimbangan yanga sangat tinggi? Bukankah setiap aspek dan peranan dalam kehidupan kita harus berjalan seiring dan selaras? Dalam tantangan, ketika kita harus berdiri dengan satu kaki sambil mempertahankan semua hal agar tetap pada tempatnya, apakah yang menjadi titik fokus kita?
Menyeimbangkan dan menyelaraskan peranan sebagai seorang suami atau isteri, orangtua, anak, pengusaha atau eksekutif, dan anggota masyarakat membutuhkan balance skill yang tinggi. Dan kita hanya akan dapat bertahan apabila kita fokus kepada satu titik di hadapan kita, yaitu Tuhan dan semua kebaikan-Nya. Mempertahankan sebuah pose keseimbangan membutuhkan kekuatan dan ketenangan. Demikian juga mempertahankan semua aspek dalam kehidupan kita agar tetap seimbang, membutuhkan ketenangan dan kekuatan. Kita hanya akan berhasil kuat dan tenang apabila kita menyadari bahwa Tuhanlah sumber kekuatan kita, dan kebaikan-Nya berlimpah bagi orang-orang yang berharap kepadanya. Hari hari kita akan terasa ringan ketika semua hal berjalan dengan baik dan pada tempatnya. Akan tetapi ada hari-hari ketika semua sepertinya “bersatu untuk menghancurkan” kita. Saya yakin para ibu mengerti dengan apa yang saya maksudkan, bahkan kemungkinan besar juga mengalaminya. Ada hari ketika peralatan elektronik di rumah tiba-tiba tidak berfungsi pada saat dibutuhkan, pada saat yang bersamaan anak-anak juga mengalami gangguan kesehatan, para “domestic helper” (supir atau pembantu rumah tangga atau nanny) semuanya cuti, ada meeting yang sangat penting di kantor, dan… suami sedang tugas ke luar kota. Lengkap, bukan? Inilah saat ketika fokus kita tidak boleh kita arahkan kepada semua masalah dan gangguan yang ada. Justru sebaliknya fokus kita harus kita pusatkan kepada satu titik di hadapan kita, yaitu Tuhan. Bahwa Ia akan memampukan kita menjalani apa pun masalah yang kita hadapi, dan kebaikan-Nya cukup bagi kita; bahkan lebih dari yang kita butuhkan.
Jadi, mari kita arahkan pandangan kita dan fokus hanya kepada satu titik di hadapan kita, yaitu Tuhan dan segala kebaikan-Nya. Maka kita akan menemukan kekuatan dan ketenangan untuk menjalani semua tanggung jawab dengan seimbang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)