Jumat, 09 Maret 2012
THE ORIGINAL CHURCH
Apa yang terjadi kalo kita nggak bisa pergi ke gereja lagi karena nggak ada lagi gereja yang diperbolehkan berdiri? (di beberapa negara, hal kayak gini udah terjadi, lho!). Apa yang akan kita lakukan kalo kita merasa sendirian ketika menghadapi masalah? Bukankah hidup lebih ringan dan bahagia kalo kita punya sahabat yang memperhatikan kita dalam suka dan duka? Jawabannya adalah komunitas. Taukah kamu kalo sebenernya ‘komunitas jemaat’ adalah gereja yang orisinil alias the original church! (dp, F!)
Komsel lagi booming lagi, lagi jadi trend di gereja-gereja di Indonesia, jangan sampe kamu belum ngeh juga deh. Ampir semua gereja bikin yang namanya komsel, walopun pake nama yang beda-beda. Ada yang bilang komsel, selgrup, kelompok kecil, kelompok tumbuh bersama, family altar, de el el. Tapi semuanya sebenernya sama ya komsel tadi itu. Di F!er edisi kali ini GF! bakal bahas tentang komsel mulai dari definisi sampe tips-tips biar nggak boring di komsel. Ok, shall we begin?
KOMSEL: APAAN TUH?
Komunitas sel ato yang sering disingkat komsel ato kadang disebut sel doang ato apapun namanya adalah sekelompok orang Kristen, biasanya berjumlah 20 orang atau kurang, berkumpul dipimpin oleh seorang pemimpin sel (itu kata wikipedia.org). Ada tiga hal yang jadi ciri khas komsel:
1. Anggotanya terbatas
Nggak kayak Ibadah Minggu yang sekali datang bisa banyak orang, di komsel yang datang paling cuman 5-10 orang. Jumlah anggotanya sengaja dibuat sedikit biar lebih gampang ngawasinnya en juga lebih gampang nentuin menu ‘makanan rohani’ yang harus dikasih (soalnya makin dikit ‘kan biasanya makannya sama…)
2. Komsel = persekutuan tiap waktu
Guys, kalo kamu perhatiin sejarah gereja dari zaman gereja mula-mula sampe sekarang, yang namanya komsel nggak pernah identik sama ibadah di gereja. Di zaman Perjanjian Lama komsel disebut jemaat yang ada di rumah, ato kadang-kadang cuman disebut jemaat doang. Makanya kalo di tulisan-tulisan selanjutnya GF! banyak nyebut ibadah di rumah, gereja di rumah, jangan heran soalnya itu nama lain komsel juga. Tapi, yang lebih esensi lagi ialah komsel itu persekutuan kita dengan teman-teman tiap waktu. Saling menjaga, saling akrab, saling menopang, dsb. Nggak cuman ketemu di gereja seminggu sekali.
3. Ada persekutuan yang kekeluargaan
Namanya juga ibadah di rumah, pasti suasananya juga kekeluargaan, rileks, nggak formal. Beda ama Ibadah Minggu yang kesannya lebih formal, komsel itu kesannya nyantai banget. Makanya nggak heran tiap kali pertemuan bisa ada makan-makannya.
KENAPA SIH GUE HARUS KOMSEL?
“Allah memberi tempat tinggal (families, KJV) kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan (gives the desolate a home in which to dwell, Amplified), sehingga mereka bahagia (prosperity, Amplified), tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.” (Mazmur 68:6)
Kenapa kita harus komsel? Apa cuman karena disuruh ama gereja? Ato karena kewajiban? Alasan kenapa kita komsel adalah karena itu rencana Tuhan sendiri. Waktu nyiptain kita, Tuhan taruh suatu kebutuhan di hati kita buat berkumpul ama orang laen, ato bahasa kerennya, kita itu butuh yang namanya komunitas. Menurut Pak Eddy Leo dan Kak Erwin Widodo, komunitas bukanlah sebuah pilihan tetapi keharusan. Manusia didesain buat berkomunitas, ada tiga alasan kenapa kita harus ikutan komsel:
1. Tuhan sendiri adalah sebuah komunitas sempurna: ada Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Waktu Allah nyiptain manusia, Ia menciptakannya serupa dan segambar dengan diriNya (baca Kejadian 1:26-27). Martin Luther pernah berkata, “Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk membangun hubungan.” Atau dengan kata lain bahwa manusia diciptakan buat hidup di dalam gambar dan rupa komunitas kayak Allah adalah komunitas yang sempurna.
2. Manusia diciptain Tuhan sebagai mahluk sosial (Kejadian 2:18) “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja…”, udah dari sononya manusia itu adalah makhluk sosial, sejak lahir udah butuh orang lain. Contohnya: seorang bayi yang baru lahir butuh ibu, butuh dokter/bidan, butuh perawat yang merawat di RS. Dan tentu saja sebagai manusia sosial, maka manusia memerlukan hubungan dan komunitas dengan orang lain.
3. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita buat hidup dalam komunitas. Waktu Tuhan Yesus memulai pelayananNya, Dia membentuk komunitas yang anggotanya 12 orang yang kita kenal sebagai 12 murid Tuhan Yesus (baca deh Lukas 6:13-15). Sampai akhirnya terbentuk gereja mula-mula yang juga adalah sebuah ’komsel’.
Menurut Kak Erwin Widodo, di dalam Firman Tuhan jelas sekali akibat dari tidak tergabung dalam komunitas. Liat aja pengalaman Hawa, Elia dan Daniel.
· Kejadian 3:1-6 bercerita tentang Hawa yang sendirian pada waktu jatuh dalam dosa. Ini artinya kalo kita sendiri (nggak berkomunitas) maka kemungkinan kejatuhan karena serangan dosa dan kuasa gelap makin besar.
· Di dalam I Raja-raja19:1-4, Nabi Elia jadi lemah waktu sendirian en dapet ancaman bakal dibunuh ama Izebel, malahan dia kepingin mati aja. Seandainya Elia ada teman atau komunitas yang bareng-bareng ama dia, maka pasti teman-temannya akan menguatkannya, sehingga Elia jadi lebih kuat. Kalo kita nggak berkomunitas, en kalo kita lagi ngalamin masalah atau pergumulan, maka kita akan ngerasa tekanan yang kita alami berat banget. Bisa-bisa malah pengen bunuh diri.
· Baca Daniel 2:16-19, Daniel pada waktu sendirian nggak bisa memecahkan masalah, tapi waktu dia bersama teman-temannya, maka masalah itu mudah diselesaikan. Kalo kita nggak terhisap dalam komsel, maka kita akan sulit membuat perkara besar. Kemampuan kita terbatas kalo kita sendirian. Tapi kalo kita bersama-sama maka akan ada sinergi kekuatan yang besar.
Nah salah satu bentuk komunitas rohani yang Tuhan sediain buat kita itu namanya komsel. Komsel (komunitas sel) adalah keluarga rohani yang bikin kita bisa saling belajar banyak hal mulai dari membangun persekutuan pribadi dengan Tuhan (lewat saat teduh, baca Alkitab dsb), menolong kita membereskan dosa, berdoa, menasihati kita, memperbaiki karakter, membawa kita pada pengalaman yang berhubungan ama kuasa dan karunia Roh Kudus, bahkan dalam hal-hal dalam hidup sehari-hari kita, dll.
Terus dimana gue harus berkomsel? Jawaban paling gampang ya di gereja dimana kita bergabung sekarang. Gimana kalo gereja kita nggak punya komsel? Sebenernya semua gereja punya bentuk komselnya masing-masing, cuman namanya aja yang beda-beda. Tapi satu yang sama, semuanya sama-sama berbentuk kelompok kecil en nyediain tempat buat kita bertumbuh secara rohani. Kalo memang nggak ada, kenapa nggak bikin aja sendiri. So, tunggu apa lagi? Yuk kita gabung dalam keluarga Allah, dalam komsel/persekutuan yang ada di sekitar kita, sehingga pertumbuhan rohani kita dapat kokoh dan kuat.
APA UNTUNGNYA KOMSEL?
Emang ada apa sih di komsel? Kenapa kita harus komsel? “Kalo kita nggak hidup di dalam komunitas, maka kita nggak bisa hidup dengan normal. Waktu dosa masuk ke dalam dunia, dosa menghancurkan komunitas, yaitu waktu Kain membunuh Habel. Allah membangun komunitas ini kembali melalui keturunan Set sampai pada Musa yang memimpin orang Israel di padang gurun melalui kelompok-kelompok kecil. Lalu Yesus datang buat kasih teladan pada kita gimana membangun komunitas dengan 12 orang muridNya. Akhirnya pada hari Pentakosta, lahirlah gereja-gereja yang ada di rumah-rumah.” ujar Pak Eddy Leo. Tapi emang ada keuntungan yang bakal kita dapatin di komsel yang nggak bakal kita dapatin di tempat lain?
1. Pertumbuhan rohani kita jadi lebih terawasi
Di komsel yang anggotanya dikit, pemimpin komsel ato ketua sel kita pasti lebih gampang ngawasin pertumbuhan rohani anggota komselnya. Jadi di komsel bisa dipastiin kalo semua anggotanya bakal ngalamin pertumbuhan rohani yang sehat en terawasi.
2. Bikin kita nggak bisa sombong
Kenapa manusia bisa sombong? Jawabannya gampang, soalnya dia sendirian. Orang yang suka sendirian biasanya punya bawaan sombong. Tapi kalo kita ada dalam suatu komunitas, biasanya sulit buat kita sombong. Soalnya pas waktu kita mo sombong, ternyata teman kita malah lebih baik dari kita. Terus apa yang mo disombongin?
3. Bisa bertumbuh sama-sama
Apa sih yang lebih menyenangkan daripada bertumbuh bareng teman yang kita sayangi? Di komsel, kita bakal belajar buat bertumbuh sama-sama. Jadi nggak ada yang lebih dari yang laen. Kalo misalnya ada satu orang yang punya kelebihan, ya kelebihannya dipake buat bantu yang laen supaya bertumbuh, jangan disimpen sendiri. Tujuannya biar tiap orang punya tingkat pertumbuhan yang sama.
4. Mencegah kejatuhan
Komsel bisa mencegah kita dari kejatuhan (jatuh dalam dosa maksudnya, masa kejatuhan duren… sakit dong!). Soalnya di komsel, kita bisa lebih gampang saling jagain satu sama lain supaya nggak jatuh dalam dosa. Karena anggotanya dikit, makanya kalo ada anggota komsel yang udah mulai ngaco pasti langsung ketauan en bisa diselamatin supaya nggak beneran jatuh dalam dosa. Coba perhatiin kenapa Hawa jatuh? Kenapa Daud jatuh sama Batsyeba? Soalnya mereka lagi sendirian. Nggak ada yang kasih tau kalo mereka itu salah. Tapi kalo di komsel, ada teman-teman yang bisa kasih tau kita ini salah ato ini bener.
UP – IN – OUT
NGAPAIN AJA DI KOMSEL?
Menurut Pak Eddy Leo, hal yang penting di dalam komsel adalah bukan acara dua jam di dalam satu minggu itu, tapi apa yang dilakuin di luar 2 jam tersebut. Apa kita masih saling kontak en saling ngedoain buat ngejalanin gaya hidup komunitas? Pada prinsipnya, hal penting yang harus dimiliki ama selgroup adalah Up-In-Out. Kalo apa yang dilakuin ama seseorang yang nggak menghasilkan up, in, out dan nggak berasal dari up, in, out, maka siap-siap aja komsel tersebut bakal mati.
UP = Setiap orang harus membangun hubungan intim dengan Allah Bapa.
IN = Membangun hubungan ke dalam, setiap orang harus saling mengasihi dengan kasih Bapa.
OUT = Membangun hubungan keluar. Setiap orang membangun hubungan untuk melakukan pekerjaan Bapa.
Liat aja orang Kristen zaman gereja mula-mula ngapain aja kalo komsel? Kalo mo tau jawabannya coba baca deh:
“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” (Kisah Para Rasul 2:42-46)
Dalam komsel, mereka membangun hubungan intim dengan Tuhan lewat pengajaran-pengajaran para rasul, berdoa dan lain lain. Lalu mereka juga saling mengasihi sesamanya, saling berbagi, bergembira bersama (dan makan-makan! Itu penting lho, hehe). Abis itu yang nggak boleh ketinggalan adalah melakukan pekerjaan Tuhan, mencari jiwa, melakukan mukjizat dsb. Makanya Tuhan menambah jumlah mereka.
Selain makan-makan, masih ada banyak kegiatan laen di komsel yang bisa kita lakukan yang intinya bikin kita lebih deket ama anggota komsel yang laen. Nah berikut ini GF! kasih beberapa ide seru apa aja yang bisa kamu lakuin di komsel biar persekutuan antar sesama anggota komsel makin erat.
· Bikin games yang libatin semua anggota komsel
Coba cari games yang seru, lucu en bikin semua anggota komsel terlibat. Kalo nggak ada ide, kamu bisa buka majalah GFresh! kamu yang lama-lama, en di situ kamu bakal temuin rubrik Fresh!Fun yang isinya ide-ide unik bikin komsel kamu jadi rame.
· Masak bareng
Wah kalo yang ini dilakuin pasti heboh apalagi kalo yang masaknya cowok. Kebayang semua anggota komsel kumpul di satu rumah terus sama-sama masak bareng udah gitu sama-sama makan bareng, pasti seru en heboh deh.
· Nonton bareng
Kalo bosen komsel di rumah, coba sekali-sekali nonton bareng. Tapi tentuin dulu mo nonton film apa. Udah gitu abis selesai nonton jangan pada langsung bubar jalan, kumpul dulu, ngobrol dulu, makan dulu, sambil diskusiin film yang barusan ditonton.
· Pergi keluar bareng
Coba iseng-iseng dari pada komsel terus di rumah gimana kalo komselnya pindah ke restoran ato ke kafe ato ke tempat laen yang asyik buat nongkrong bareng. Jadi sekalian komsel bisa sekalian hang out.
· Diskusiin majalah GFresh!
Kalo yang satu ini udah bukan bareng baru lagi. GF! denger kesaksian dari beberapa teman GF! kalo salah satu kegiatan mereka pas komsel itu diskusiin majalah rohani kesayangan kamu ini. Thanks guys.
· Pelayanan keluar
Banyak pekerjaan Tuhan yang lebih mudah dikerjakan kalo bersama-sama, kenapa nggak dilakuin bersama? Bikin acara di panti asuhan, bikin bazar amal, bagi-bagi makanan ama anak jalanan, dsb. Kreatif aja deh.
So, ternyata ada banyak hal ‘kan yang bisa kita lakuin pas di komsel. Jadi tunggu apa lagi? Cepetan bikin komsel kamu fun en asyik.
KUNCI BERTUMBUH DALAM SEL
- Saling kenal atau ada rasa nyaman dalam komsel.
Kalo kita nggak nyaman dalam suatu lingkungan/komunitas pastinya kita bakalan tersiksa donk berlama-lama dalam komunitas itu, ntar jadinya pengen bolos komsel terus.
- Peduli satu ama laen.
Kalo kita acuh tak acuh, cuek ama anggota komsel yang laen, gimana bisa bertumbuh? Ada temen komsel yang lagi ngalamin masalah, sakit, atau mau ujian, apa urusannya ama gue? Wah… nggak bisa gitu donk. Tuhan bilang kita harus saling mengasihi. Kalo kita nggak peduli ama anggota yang laen itu berarti nggak punya kasih.
- Motivasi bener ikutan komsel.
Motivasi kita ikutan komsel harus bener yaitu bertumbuh dalam hal rohani. Nggak boleh ada motivasi yang laen kayak cari pacar, daripada nganggur di rumah, pengen makan-makan gratis de el el. Kalo motivasi kita nggak bener dijamin deh lama-lama kamu bakalan boring dateng komsel.
- Komsel itu tanggung jawab bersama, bukan cuman ketua doank.
Nah ini yang suka bikin banyak orang nggak mau ditunjuk sebagai ketua komsel. Soalnya takut ‘dikerjain’ terus-terusan ama anggotanya. Maksudnya harus mikir sendiri, nyiapin sendiri, mimpin pujian en Firman sekaligus tiap minggu sementara yang laen nggak mau tahu. Nggak bisa gitu donk. Namanya juga komsel gitu lho, saling berbagi donk, jangan ngandalin ketua melulu.
- Terapkan prinsip memberi itu prioritas
Kalo semua anggota punya prinsip memberi itu prioritas maka komsel itu bakalan bertumbuh dengan pesat. Waktu komsel terasa boring, semua anggota akan berinisiatif buat ‘menghidupkan’ kembali suasananya. En itu juga yang diajarin ama Tuhan Yesus lho di Filipi 2:3 “dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri”.
JADI PEMIMPIN SEL YANG BAIK
Gimana caranya jadi pemimpin komsel yang baik? Nah buat kamu-kamu yang mo jadi pemimpin komsel yang baik, ini ada beberapa tips:
1. Rela berkoban
Yang namanya pemimpin harus selalu siap berkorban buat orang yang ada di bawahnya. Makanya kalo kamu-kamu mo jadi pemimpin komsel yang baik, kamu mesti siap berkorban buat anggota komselmu. Berkorban apa aja? Banyak. Mulai dari korban waktu, duit sampe korban perasaan.
2. Tingkatkan kapasitas kepemimpinan
Bicara soal jadi pemimpin bicara soal kapasitas kita sebagai pemimpin. Gimana caranya? Bisa dengan banyak baca buku tentang kepemimpinan, ato liat teladan pemimpin yang ada di atas kita, or kamu juga bisa sharing sama pemimpin kamu di gereja, coba tanya-tanya gimana caranya memimpin yang baik.
3. Bentuk tim kepemimpinan
Inget juga kalo kita nggak bisa bekerja seorang diri. Kita semua adalah tubuh Kristus, jadi penting banget punya satu tim kepemimpinan, anggotanya bisa satu ato dua orang. En yang terpenting dalam milih anggota tim kepemimpinan jangan pilih kasih. Pilih orang yang bisa sepaham sama kita en bisa mendukung apa yang kita lakukan, en yang paling penting punya hubungan yang baik sama Tuhan.
4. Jaga hubungan dengan Tuhan
Ini dasar banget. Semua yang kita lakukan kalo nggak berdasar sama hubungan kita dengan Tuhan sia-sia aja. Makanya pastikan kalo kamu punya hubungan yang baik dengan Tuhan dalam doa, en perenungan Firman. Soalnya makin baik hubungan kamu dengan Tuhan, makin banyak yang bisa kamu bagiin ama anggota komsel kamu.
5. Jangan mudah menyerah
Jadi pemimpin itu banyak tantangannya. Ada aja hal-hal yang bikin kita BT ato hal-hal yang nggak terduga. Tapi bukan artinya kita terus menyerah dengan semua tantangan yang ada. Malah semua itu harusya bikin kita tambah maju. So, Maju terus, pantang mundur.
Sumber :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)